Sunday, October 10, 2004

Wheel of Power

Baru2 ini anak semata wayangku, yang baru berumur 4 tahun, menemukan satu term baru, Wheel of Power, yang didapat dari film Hot Wheel. Kekuatan akan didapat seorang pembalap film kartun Hot Wheels kalau dia bisa mendapatkan wheel of power, katanya.

Kata itu tidak memberikan makna banyak ketika aku menjelaskan dan mendiskusikan arti Wheel of Power dalam film hot wheel itu.

Namun, ketika aku merenung, mengkontemplasikan, sebenernya, kata wheel of power yang aku dapatkan dari anakku yang sedang asyik2nya menekuni kartun hot wheel itu, ternyata mempunyai makna yang lebih dalam. Dalam kontemplasiku, wheel of power ini tidak hanya diperebutkan oleh seorang tokoh Kurt Wield dan Vert Wheeler film di Hot Wheel dengan perjuangan keras untuk mendapatkannya, tapi juga perlu 'diperebutkan' oleh tiap-tiap orang yang sedang berada di sisi bawah roda, salah satunya termasuk aku.

Kenapa?
Wheel. Roda. Aku melihat hidup ini bagaikan roda yang berputar. Karena usaha kita, dan juga rejeki kita, kita bisa berada di atas, tapi bisa saja cobaan sedang mencoba, jadi kita turun ke bawah, seperti juga putaran roda yang sedang bergerak. Sedihnya, ketika kita berada di bawah, sulit sekali kita untuk bergerak, untuk memotivasi diri kita untuk maju, dan untuk mempunyai kekuatan untuk maju. Tapi kita harus berusaha terus, hingga roda itu bisa berjalan, bisa bergerak lagi menuju ke atas.

Yang aku pikirkan, kondisi aku saat ini, aku perlu untuk memotivasi diriku untuk maju, untuk mendapatkan wheel of power tadi. Saat roda sedang berada di bawah, satu2nya cara untuk bisa naik lagi ke atas adalah dengan adanya dorongan, motivasi, kekuatan, kemauan, keteguhan dan kekonsistenan untuk ingin maju. Memang sulit bila kita merasa seperti hanya jalan di tempat. Seperti aku rasakan sekarang.

Semoga saja Allah menunjukkan wheel of power itu untukku. Subhanallah, aku bersyukur Allah menunjukkan perlunya wheel of power melalui anak balitaku. Semoga saja aku bisa maju dan bisa naik ke atas, dan memutarkan poros rodaku yang sekarang sedang di bawah. Semoga. Kabulkanlah, ya Allah.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home